Proses pengerjaan Material Bahan atap tenda membrane

Merupakan suatu bentuk perpaduan komponen atau material yang di komposisikan dengan bentuk dan ukuran tertentu.

Sesuai kebutuhan guna memenuhi segi arsitektur maupun keamanan suatu bangunan.

Tenda Membrane memiliki fungsi beraneka ragam diantaranya, memberikan sentuhan arsitektur.

Keindahan bagi bangunan, dapat meningkatkan daya jual harga bangunan, mampu memberi perlindungan terhadap perubahan cuaca ringan.

Pada proses pembuatannya didasarkan pada konsep awal bangunan yang akan dibuatkan tenda membranenya. Sehingga ukuran serta pemilihan material rangka yang dibutuhkan sesuai dengan rancangannya.

Kemudian pemilihan material kain yang sesuai selera baik bahan import maupun lokal. Terdiri dari bermacam-macam warna dan variasi sehingga beragam corak keindahan tersaji pada pilihan kain yang ada.

Berikut Langkah dalam melakukan proses pengerjaannya material bahan kain atap tenda membrane.

Pengukuran

Proses yang dilakukan merupakan suatu kesatuan pola desain yaitu hasil yang diperoleh dari lokasi yang akan dipasang dengan mengkalkulasikan kebutuhan sebenarnya pada konstruksi atap dengan hitungan model yang akurat. Pengukuran dilakukan dengan mengukur titik sudut dan kelengkuangan atap.

Pemetaan

Memodelkan hasi ukuran yang telah diperoleh dengan pendekatan ukuran model aslinya.

Pemotongan Material

Setelah diperoleh model dan ukuran maka pola yang telah ditandai pada layout bahan kain dilakukan proses pemotongan mengikuti alur ukuran garis yang telah ditentukan.

Presing Material Bahan

Dengan Melakukan presing atau proses perekatan antara sisi dan sudut bahan dengan melakukan pemanasan pada ujung kain membrane yang akan direkatkan dengan suhu panas tertentu.

Proses Penjahitan Material

Setalah diperoleh model dan ukuran maka pola yang telah ditandai pada layout bahan kain dilakukan proses pemotongan mengikuti alur ukuran garis yang telah ditentukan.

Penentuan Kualitas Suatu Bahan

Dalam memilih suatu material bahan kain tenda membrane perlu memperhatikan skala konstruksi yang akan dibangun. Serta pengaruh apa yang ada disekitar areal konstruksi misalnya kondisi alam cuaca atau iklim yang signifikan. Hal ini akan berdampak pada aspek efisiensi anggaran dan penentuan model dan kualitas bahan yang mampu memberikan ketahanan dalam kondisi dan situasi tersebut.